A.
Konseling
Pra Konsepsi
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif
dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan keterampilan komunikasi
interpersonal, tehnik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan
untuk membantu seorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang
dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah
tersebut (Saifuddin, Abdul Bari. 2000:39). Menurut Rochman Natawidjaja,
2987:32, konseling adalah sebagai hubungan timbal balik antara dua individu,
dimana yang seorang (yaitu konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien)
untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapi pada waktu yang akan datang.
Konseling adalah proses pemberian bantuan seseorang
kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu melalui
pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien
( Saraswati Tarigan, 2002).
Proses konseling menggambarkan adanya kerjasama
antara bidan selaku konselor dengan klien mencari tahu tentang masalah yang
dihadapi klien. Proses ini memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan agar
mencapai jalan keluar pemecahan masalah klien.
Manfaat konseling adalah meningkatkan kemampuan
klien dalam mengenal masalah, merumuskan alternate, memecahkan masalah dan memiliki pengalaman dalam
pemecahan masalah secara mandiri.
Konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan
tentang kesiapan psikologi seorang wanita atau pasangan dalam mengasuh dan
membesarkan anak. Pembahasan ini mencakup topik-topik, seperti apakah tersedia
kamar bagi anak-anak, bagaimana cara mengasuh anak-anak, kemapanan ekonomi dan
kestabilan emosi wanita atau pasangan, serta harapan pengalaman usia subur dan
menjadi orang tua.
Pengaturan usia subur sehubungan dengan upaya wanita atau pasangan untuk menyelesaikan pendidikan/memulai suatu karier, bagaimana stress mempengaruhi aktivitas. Sedangkan pada remaja, bagaimana dengan penyelesaian sekolah dan rencana melanjutkan perguruan tinggi atau pelatihan kerja serta metode pengontrolan kehamilan.
Pengaturan usia subur sehubungan dengan upaya wanita atau pasangan untuk menyelesaikan pendidikan/memulai suatu karier, bagaimana stress mempengaruhi aktivitas. Sedangkan pada remaja, bagaimana dengan penyelesaian sekolah dan rencana melanjutkan perguruan tinggi atau pelatihan kerja serta metode pengontrolan kehamilan.
Menghentikan
Penggunaan Metode Kontrasepsi (KB) : apabila wanita
telah menggunakan metode hormonal jangka panjang, seperti suntikan,
susuk/implan, ia harus tahu bahwa dibutuhkan beberapa bulan sebelum akhirnya
ovulasi berlangsung teratur. Wanita dapat menggunakan metode barrier (contoh:
kondom) sampai ia mengalami menstruasi teratur sehingga tanggal kehamilan dapat
diperkirakan dengan tepat.
Tidak ada efek berbahaya pada janin yang perlu diperhatikan bila kehamilan terjadi setelah semua metode ini dihentikan.
Tidak ada efek berbahaya pada janin yang perlu diperhatikan bila kehamilan terjadi setelah semua metode ini dihentikan.
Mempertahankan
status nutrisi yang baik sebelmum mengalami kehamilan
merupakan hal yang sangat penting. Persiapan bagi pertumbuhan bayi sehat dan
mencegah berat lahir rendah dapat dilakukan dengan:
·
Mencapai berat badan ideal
·
Mengontrol gangguan makan dan pica
·
Mengembangkan kebiasaan diet nutrisi
seimbang
Skrining Genetik
pada setiap konseling genetik, kuncinya
adalah menetapkan bahwa setiap bayi dari wanita dan pria tertentu memiliki
kesempatan mengidap suatu penyakit genetik. Apabila faktor risiko genetik telah
diidentifikasi, maka dapat dirujuk ke konselor genetik.
Faktor Risiko Medis
·
Obat-Obatan
wanita yang menkonsumsi obat-obatan resep maupun yang dijual bebas,harus dievaluasi efek teratogeniknya. selanjutnya dikaji apakah memang obat tersebut masih dibutuhkan atau tidak.
wanita yang menkonsumsi obat-obatan resep maupun yang dijual bebas,harus dievaluasi efek teratogeniknya. selanjutnya dikaji apakah memang obat tersebut masih dibutuhkan atau tidak.
·
Diabetes
wanita penderita diabetes tipe I atau II menjadi sasaran utama penerima konseling prakonsepsi ini, rencana asuhan difokuskan pada upaya mencapai dan mempertahankan gula darah dalam kadar terkontrol untuk mengurangi insiden kelainan kongenital dan bayi berat lahir rendah. Wanita penderita diabetes harus menemui ahli obstetrik atau endokrinologi pada masa sebelum kehamilan, yang akan melakukan penanganan terhadap diabetes selama kehamilan.
wanita penderita diabetes tipe I atau II menjadi sasaran utama penerima konseling prakonsepsi ini, rencana asuhan difokuskan pada upaya mencapai dan mempertahankan gula darah dalam kadar terkontrol untuk mengurangi insiden kelainan kongenital dan bayi berat lahir rendah. Wanita penderita diabetes harus menemui ahli obstetrik atau endokrinologi pada masa sebelum kehamilan, yang akan melakukan penanganan terhadap diabetes selama kehamilan.
·
Penyakit Jantung
wanita yang
dicurigai atau diketahui memiliki penyakit jantung harus benar-benar didorong
untuk merencanakan waktu kehamilan dengan ahli kardiologi dan ahli obstetrik.
Selama masa prakonsepsi, status jantung harus tetap dikaji. risiko didasarkan
pada tiga faktor utama:
lesi jantung;
gangguan fungsi dasar tubuh; kemungkinan komplikasi selama kehamilan.
·
Gangguan Kejang
wanita yang
diketahui memiliki gangguan kejang harus mengetahui frekuensi kejang dan
pengobatan yang sedang digunakan. pengobatan yang paling sering digunakan untuk
mengontrol kejang bersifat teratogenik bagi janin.
·
Hipertensi
sebagian besar wanita dengan hipertensi kronis dapat mengharapkan persalinan normal. Wanita harus mengetahui tentang risiko preeklampsia dan hambatan pertumbuhan janin.
sebagian besar wanita dengan hipertensi kronis dapat mengharapkan persalinan normal. Wanita harus mengetahui tentang risiko preeklampsia dan hambatan pertumbuhan janin.
·
Gangguan Tiroid
bagi wanita yang
menderita hipotiroid atau hipertiroid, sasaran yang ingin dicapai adalah
penderita menjadi eutiroid sebelum hamil. Konsultasikan kepada ahli obstetrik
dan endokrinologi untuk menyusun sebuah pengkajian kadar tiroid dan pengobatan
potensial selama kehamilan. bagi sebagian besar wanita dengan gangguan tiroid,
asuhan kebidanan meerupakan tindakan yang tepat jika disertai konsultasi.
·
Penyakit Infeksi
masa prakonsepsi
merupakan waktu yang tepat untuk mengkaji infeksi pada wanita.
·
Fenilketonuria
hal terbaik bagi penderita ini adalah dengan melakukan terapi diet yang telah dicoba sebelum konsepsi, kemudian melanjutkan selama masa hamil. bantuan dari ahli gizi sekaligus evaluasi medis yang menyeluruh sangat dianjurkan.
hal terbaik bagi penderita ini adalah dengan melakukan terapi diet yang telah dicoba sebelum konsepsi, kemudian melanjutkan selama masa hamil. bantuan dari ahli gizi sekaligus evaluasi medis yang menyeluruh sangat dianjurkan.
·
Komplikasi Kehamilan Sebelumnya
·
Ibu dengan Usia Lanjut
Masalah yang pasti
muncul setelah usai 35 tahun mencakup risiko kelainan genetik, diabetes
gestasional, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya meningkat. Bagi wanota
yang merencanakan kehamilan pertama setalah usia 35 tahun, masalah infertilitas
merupakan masalah yang lebih besar lagi. Perubahan-perubahan besar terhadap
gaya hidup yang sudah mapan juga dialami oleh pasangan berusia mapan, dan
merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Masalah
Lingkungan dan Tempat Kerja : paparan terhadap zat teratogen di dalam
rumah, di lingkungan, dan di tempat kerja merupakan masalah besar. Seseorang
wanita dapat terpapar pada bermacam-macam zat kimia, perubahan suhu yang
ekstrem, logam berat, radiasi, agen infeksi, dan berbagai faktor stres yang ada
dirumah ataupun di tempat kerja. semua hal ini dapat berdampak negatif terhadap
perkembangan janin dan dapat mengakibatkan kelainan kongenital.
Masalah
Prakonsepsi Pada Pria : bagi pria dengan riwayat gangguan genetik
pribadi atau keluarga, terdapat peningkatan risiko penularan pada anak.
kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok seorang ayah dapat meningkatkan
risiko berat bayi lahir rendah. Pria yang lebih tua memiliki risiko lebih
tinggi mendapatkan anak dengan sindrom
Down dan anomali kromosom
lain yang terkait dengan usia. baik produksi maupun pergerakan sperma dapat
menurun akibat kebiasaan merokok, penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang,
dan beberapa preparat farmasi sehingga menurunkan fertilitas.
pria juga sering kali mengemban tanggung jawab stabilitas finansial keluarga dan merasakan hal ini cukup membuat tertekan ketika menghadapi seorang anak.
pria membutuhkan diskusi terbuka tentang hal ini dan perubahan dalam hubungan serta tuntutan selama kehamilan dapat mengungkap suatu kebutuhan untuk mendapat bantuan sebelum prekonsepsi.
pria juga sering kali mengemban tanggung jawab stabilitas finansial keluarga dan merasakan hal ini cukup membuat tertekan ketika menghadapi seorang anak.
pria membutuhkan diskusi terbuka tentang hal ini dan perubahan dalam hubungan serta tuntutan selama kehamilan dapat mengungkap suatu kebutuhan untuk mendapat bantuan sebelum prekonsepsi.
1. Konseling
Genetika
a. Pengertian
konseling genetic
Konseling
genetik merupakan suatu proses pemberian informasi tentang aspek genetik dari
suatu penyakit yang diberikan oleh tenaga terlatih kepada mereka yang mempunyai
risiko tinggi atau kepada mereka yang memiliki gangguan-gangguan yang bisa
diwariskan kepada keturunannya.
Seorang pemberi
konseling genetik (konselor genetik) dapat menjelaskan bagaimana kelainan/
gangguan ini diwarisi oleh orangtua pada anak, risiko kemungkinan berulang ;
ditujukan kepada pasien, keluarga mereka dan tenaga medis yang secara langsung
memberikan pelayanan kepada mereka; dan memberikan dukungan kepada pasien dan
keluarga yang mengalami penyakit Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga
yang memiliki gangguan genetik, konselor genetik dapat menjelaskan risiko yang
akan mereka hadapi nanti, yaitu memiliki bayi yang mempunyai kondisi yang sama
dengan mereka dan bagaimana kondisi nantinya akan mempengaruhi si anak.
Klinik herediter
merupakan pusat pemberi layanan konseling pertama yang didirikan tahun 1940 di
Universitas Michigan Amerika Serikat. Sejak itu banyak pusat layanan seperti
ini dibuka di seluruh dunia.
Selama beberapa
tahun kemudian peranan genetik konselor mulai dikembangkan dari membuat
gambaran silsilah keluarga untuk mengetahui komponen-komponen genetik dari
penyakit dan cacat lahir sampai pada pendekatan tidak langsung, dibutuhkan
konselor untuk memberikan informasi dan umpan balik kepada pasien yang
mengalami penyakit dan risiko penyakit keturunan.
Individu yang
datang untuk menemui konselor genetik mungkin mengalami gangguan
tersendiri dan khawatir tentang keluarga mereka, pasangan yang memiliki anak
dengan gangguan genetic dan akan merencanakan kehamilan berikutnya, pasangan
yang merencanakan kehamilan pertama kalinya dan berharap untuk mendapatkan
informasi tentang kerentanan anak tersebut mangalami penyakit sama halnya
dengan mereka yang merencanakan kehamilan di usia tua serta ingin menilai
beberapa resiko potensialnya. Layanan konseling genetic sangat berguna disetiap
tahap perkembangan, bayi yang harus menjalani skrining, remaja yang akan
diperiksa untuk menilai adanya gen thalasemia atau menilai efek samping genetic
remaja saat memasuki pertengahan siklus hidup dalam memenuhi perubahan gaya
hidup.
Genetik konselor
sekarang bekerja dalam ruang lingkup yang lebih luas disamping kegiatan rutin
di rumah sakit. Lahan pekerjaan mereka di pendidikan, administrasi, pembuat
kebijakan, dan dapat juga sebagai anggota dari perusahaan bioteknologi.
Beberapa dari mereka bekerjasama dengan ilmuwan dan dokter dalam
menginterpretasikan hasil pemeriksaan.
Kemajuan dan
sumber teknologi telah memungkinkan konseling genetic untuk memainkan peranan
yang besar di beberapa negara berkembang dan kedepannya ini akan disadari oleh
negara-negara berkembang yang belum melakukan konseling genetic, tapi ini masih
harus dikembangkan; karena peran konselor masih sangat terbatas dinegara-negara
berkembang dimana tugasnya masih dijalankan oleh profesi kesehatan lainnya
tanpa spesialisasi.
Beberapa
penyakit genetik atau cacat lahir dapat ditemukan sebelum bayi tersebut lahir,
yang lainnya tidak terdiagnosa sampai kelahiran atau sampai anak-anak tumbuh
besar.
Medical genetik
dan konselor genetik dilatih untuk membantu keluarga-keluarga untuk memahami
tentang ganggua-gangguan genetic. Medikal genetik biasanya adalah seorang
dokter, mereka melakukan pemeriksaan fisik saat dibutuhkan dan juga membantu
memberikan penyuluhan kepada pasien tentang ganggua-gangguan genetik.
Konselor genetik
memberikan informasi tentang factor risiko dan menjelaskan tes genetika yang
tersedia. Seorang individu atau pasangan dapat menggunakan informasi ini untuk
membantu mereka dalam membuat keputusan untuk menjadi orangtua. Bagi
orang-orang yang berhubungan dengan mereka yang mempunyai riwayat keturunan,
konselor genetic dapat:
a) Memberikan
informasi komplit dan akurat tentang gangguan-gangguan yang spesifik.
b) Menentukan
pasangan-pasangan yang berisiko memiliki anak dengan gangguan-gangguan
tertentu.
c) Memberikan
informasi tentang pemeriksaan yang dapat menjelaskan bahwa bayi memiliki
gangguan sebelum atau setelah lahir.
b. Sasaran
konseling genetic
Konseling genetk diberikan kepada
mereka yang :
1) Sedang
hamil atau berencana untuk hamil yang memiliki riwayat :
·
Gangguan genetik seperti : kistik
fibrosis.
·
Cacat lahir : bibir sumbing,
·
Abnormalitas kromosom : down sindrom
·
Retardasi mental
2) Wanita
yang memiliki riwayat abortus berulang
3) Wanita
yang sulit hamil
4) Wanita
yang telah dinyatakan telah terpapar dengan segala sesuatu yang berbahaya
terhadap bayi yang akan dilahirkan (termasuk di dalamnya sinar x, radiasi,
beberapa obt-obatan, alkohol, infeksi).
5) Wanita
yang berusia di atas 35 tahun.
6) Wanita
yang berkepentingan untuk mendapatkan diagnosis prenatal
7) Wanita
yang sebelumnya sudah diberitahukan bahwa kehamilannya kemungkinan memiliki
risiko tinggi mengalami komplikasi atau cacat lahir berdasarkan hasil USG atau
pemeriksaan darah.
Yang lainnya
yang diuntungkan dari konseling genetik ini adalah :
1) Mereka
yang memiliki riwayat keturunan kanker dan ingin mengetahui risiko dari
perkembangan kanker tersebut dan cara untuk mengurangi risiko.
2) Mereka
yang mengalami gangguan perkembangan seksual sekunder.
Pada konseling
genetik, konselor menanyakan individu atau pasangan beberapa pertanyaan tentang
riwayat keluarga dan riwayat medis. Ia juga menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan
yang dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan ( prenatal atau pemeriksaan
darah). Konselor menjelaskan bagaimana proses terjadinya kelainan tersebut, ia
juga membicarakan tentang risiko penurunan kondisi tersebut pada anak.
Pemeriksaan fisik oleh medical genetic menjadi bagian dari kegiatan konseling
genetic. Ahli genetik ini bisa menyarankan beberapa tes untuk membantu dalam
menegakkan diagnosis
c. Proses
konseling genetic
Selama konsultasi :
Riwayat
kesehatan keluarga dikumpulkan untuk memberikan informasi tentang kesehatan
anggota keluarga, membuat diagnosis dari kondisi genetic, atau dipastikan pada
saat kehamilan, setelah persalinan, masa anak-anak, atau dalam kehidupan lanjut
setelah itu. Diagnosis dibuat, berdasarkan dari hasil pemerriksaan biokimia
atau genetic. Diagnosis yang dibuat ini bisa juga berarti bahwa anggota
keluarga yang lain juga bisa mengalami resiko yang sama.
Berikut ini
adalah hal-hal yang dilakukan oleh seorang konselor dalam melakukan konseling
terhadap kelurga yang bermasalah :
a) Memperkirakan
resiko pada aggota keluarga yang lain, atau anak berikutnya, yang akan
terpengaruh oleh kondisi. Bagaimanapun mereka harus diyakinkan untuk mengikuti
konseling genetic dalam menemukan keadaan-keadaan yang sepertinya tidak terjadi
dalam keluarga mereka.
b) Mendiskusikan
dampak dan pengaruh yang mungkin terjadi pada individu atau keluarga dalam
suasana yang mendukung. Informasi verbal dan tertulis mengenai kondisi mereka
diberikan untuk membantu mereka dalam menanggapi beberapa isu yang mungkin
muncul dari diagnosis yang telah dibuat tentang kondisi genetik.
c) Mendiskusi
bila terdapat pemeriksaan prenatal yang sesuai dan pilihan-pilihan lainnya
untuk memastikan bahwa keputusan yang dibuat tersebut berdasarkan data dasar.
Beberapa kondisi
genetik dapat dibuat sebelum bayi lahir:
a) Jika
kondisi genetik ini diidentifikasi melalui diagnosis prenatal, konseling
genetik menjadi sarana yang menyediakan informasi langsung dan dengan demikian
keputusan dapat dibuat sehubungan dengan kelanjutan kehamilan.
b) Pada
mereka yang telah terpapar zat teratogenik (kimia, obat-obatan, radiasi,
medikasi atau gen lingkungan lainnya yang dapat menimbulkan cacat lahir).
Konseling genetic memberikan kesempatan untuk memperoleh informasi dan
dukungan.
c) Mendiskusikan
dan menyusun pemeriksaan genetik pada mereka yang carier, yang diprediksikan
dan mereka yang belum memperlihatkan gejala.
d. Konselor
genetic
Yang memberikan
konseling genetic :
Konseling
genetik diberikan oleh tim profesional multidisiplin yang termasuk di dalamnya
:
a) ahli
genetik klinik dan spesialis medis lainnya dengan keahlian dalam hal-hal yang
berkaitan dengan genetic di bidang mereka seperti : ahli onkologi dan ahli
saraf.
b) Konselor
genetic yaitu mereka yang telah menyelesaikan pendidikan kesehatan professional
dengan pelatihan khusus dan diberi sertifikat oleh HGSA (Human Genetic Sosiety
Australia).
c) Pekerja
social yang memiliki ketertarikan terhadap genetic, bekerja sangat dekat dengan
klinik genetik, konselor genetik dan kelompok-kelompok yang mendukungnya.
Ada beberapa
alasan kenapa konseling genetik diperlukan :
a) Bila
ada suatu kondisi dalam keluarga dan individu yang bersangkutan yang mana
mereka atau anak mereka akan mengalami perkembangan kondisi.
b) Sebelum
anak mengalami masalah serius dalam pertumbuhan, perkembangan atau kesehatan.
c) Satu
atau lebih anggota keluarga (hubungan darah yang tidak berhubungan dengan
perkawinan). Memiliki cirri-ciri yang tidak biasa, atau masalah kesehatan yang
serius.
d) Wanita
yang berada pada usia pertengahan 30 atau lebih dan yang merencanakan kehamilan
atau mereka yang telah siap untuk hamil.
e) Saat
suatu pasangan memiliki hubungan darah.
f) Individu
atau pasangan mereka berhubungan dengan kondisi ini dan akan menurunkan pada
keturunannya.
g) Ketika
abnormalitas fetus sudah terdeteksi selama kehamilan.
h) Jika
terpapar dengan lingkungan yang bisa menyebabkan cacat lahir seperti :
obat-obatan, kimia, medikasi, radiasi.
Beberapa hal
penting yang khususnya disampaikan oleh konseling genetic jika disertai oleh
factor-faktor resiko yang diterapkan pada anda:
a) Sebuah
skrining tes kehamilan standar, seperti tes Alpha Fetoprotein, yang mendapatkan
hasil yang tidak normal.
b) Hasil
amniosentesis yang tidak diharapkan (seperti kelainan kromosom dalam kehamilan)
c) Orang
tua/ keluarga dekat yang mewarisi penyakit atau cacat lahir.
d) Orang
tua yang memiliki anak dengan cacat lahir atau gangguan genetic.
e) Ibu
yang mengalami 2 atau lebih keguguran atau bayi lahir mati.
f) Ibu
yang berusia 35 tahun atau lebih ketika melahirkan.
g) Kesempatan
memiliki anak dengan Down Syndrome meningkat pada ibu dengan usia: Seorang wanita
mengalami 1 dari 350 kehamilan anak dengan Down Syndrome pada usia 35 tahun, 1
dalam 110 kehamilan pada usia 40 tahun, dan 1 dalam 30 pada kehamilan dengan
usia 45 tahun.
h) Anda
yang berhubungan dengan kelainan genetic frekuensi kejadian dalam etnik tertentu
atau kelompok ras. Contoh, pasangan keturunan Africa mempunyai resikoo tinggi
memiliki anak dengan anemia bulan sabit; pasangan dari Eropa Jewish
(Ashekenazi) bagian timur atau tengah, Cajun, or keturunan Irlandia
memungkinkan sebagai carrier penyakit Tai-Sachs; dan pasangan Italia, Yunani,
atau keturunan Timur Tengah dapat membawa gen Thalasemia, gangguan sel darah
merah.
Setelah Konseling:
Genetik konselor
dapat membantu anda memahami masalah anda dan memberikan anjuran-anjuran
langsung kepada anda, anda beserta keluarga akan memutuskan apa yang akan
dilakukan selanjutnya.
Jika anda telah
mendapatkan informasi tentang konsepsi bahwa anda atau pasangan berisiko tinggi
untuk memiliki anak dengan kecacatan yang parah/ fatal pilihan anda adalah:
a) Diagnosis
preimplantasi ; saat sel telur telah dibuahi dalam uterus dilakukan tes untuk
menilai kecacatan pada fase blastosis dan hanya blastosis yang tidak
terpengaruh yang ditanamkan di uterus untuk menghasilkan kehamilan.
b) Menggunakan
donor sperma atau donor sel telur
c) Adopsi
Jika anda
mendapatkan diagnosis kecacatan yang fatal setelah konsepsi berikut ini adalah
piilihan-pilihan yang dapat anda lakukan:
a) Menyiapkan
diri untuk menghadapi tantangan saat anda memiliki bayi.
b) Pembedahan
pada fetal untuk memperbaiki kecacatan sebelum dilahirkan. (Pembedahan ini
hanya dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kecacatan, seperti : spina
bifida, atau hernia diafragma congenital).
c) Mengakhiri
kehamilan.
A.
Proses konseling
Konseling
merupakan suatu bentuk percakapan
wawancara, sedangkan wawancara itu sendiri belum tentu merupakan suatu
konseling.
Proses
konseling menurut saraswati dalam buku komunikasi efektif ibu selamat, bayi sehat, keluarga bahagia,
2002 terdiri dari 4 unsur kegiatan:
a. Pembinaan
hubungan baik (rapport)
Dilakukan sejak
awal pertemuan dengan klien dan dijaga
selama pertemuan konseling. Keterampilan membina hubungan baik merupakan dasar
dari proses komunikasi interpersonal bidan dengan klien, keluarga klien, tokoh
masyarakat dan sebagainya. Serta merupakan dasar dari proses pemberian bantuan.
Hubungan yang
baik akan memudahkan klien untuk
memahami saran bidan sehingga mau
mengikutinya, klien merasa puas dan akan kembali lagi untuk memeriksakan diri
ke bidan.
Tahapan dalam pembinaan hubungan
baik sebagai berikut:
a) Mencari
tahu seberapa klien memahami arti konseling dan apa yang dia harapkan dari
seorang konselor.
b) Klien
menjajaki kemungkinan keterbukaan
c) Binalah
hubungan kepercayaan
d) Biarkan
klien bercerita tentang apa yang dirasakan walaupun cerita itu tidak berurutan
e) Kesan
pertama akan menentukan keberhasilan
konseling.
Perilaku respon
positif yang mendukung terciptanya hubungan baik
a) Bersalaman
dengan ramah
b) Mempersilahkan
duduk
c) Bersabar
d) Tidak
menginterupsi/memotong pembicaraan klien
e) Menjaga
kerahasiaan klien
f) Tidak
melakukan penilaian
g) Mendengarkan
dengan penuh perhatian
h) Menanyakan
alasan kedatangan klien
i)
Menghargai apapun pertanyaan maupun
pendapat klien.
b. Penggalian
informasi (identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan, kekuatan diri dan
sebagainya).
Pengumpulan informasi
merupakan tugas utama konselor. Pendalaman masalah yang dihadapi klien, latar
belakang, situasi dan kondisi klien, perasaan dan kebutuhan klien, serta
pemahaman klien terhadap masalah yang dipahami oleh konselor, akan berdampak
baik terhadap informasi yang dibutuhkan dan dipahami oleh klien.
Tahapan dalam
penggalian informasi:
a) Arahkan
klien agar bercerita dengan urutan yang benar
b) Selama
bercerita, perhatikan bagaimana klien berbicara (malu, marah) sikap klien
terhadap konselor dan kesulitan selama berkomunikasi
c) Bila
klien tampak cemas, tunda sampai klien dapat merumuskan ceritanya. Jangan
memaksa klien jika belum siap
d) Penting
sekali peranan dari kedua belah pihak.
c. Pengambilan
keputusan, pemecahan masalah, perencanaan
Sesuai dengan
masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalah yang
dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi. Tahapan ini merupakan inti
dari proses konseling:
a) Konselor
membantu klien memahami permasalahannya
b) Konselor
membantu memberikan alternative pemecahan masalah
c) Konselor
membantu klien memilih alternative pemecahan masalah dengan segala
konsekuensinya.
d. Menindaklanjuti
pertemuan
Mengakhiri
pertemuan konseling, konselor merangkum jalannya dan hasil pembicaraan selama
pertemuan selanjutnya atau merujuk klien. Disebut juga dengan tahapan penutup:
a) Konselor
mengakhiri proses konseling secara bertahap
b) Beri
waktu klien untuk merenungkan berbagai alternative pemecahan masalah
c) Membuat
perjanjian kembali
d) Berikan
dorongan dan semangat bagi klien untuk keputusan yang telah diambil
e) Jalannya
proses konseling sangat tergantung pada percakapan konselor klien.
B.
TINJAUAN
ISLAM MENGENAI KONSELING PRA KONSEPSI
Menurut penelitian Maurice Bucaille terhadap tafsir
Al-Quran tentang asal-usul manusia, banyak ayat alquran yang telah berbicara
tentang konsep genetika. Alqur’an mengatakan bahwa manusia diciptakan dari
saripati tanah.
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari saripati dari
tanah( sulalatin min tin). Kemudian kami jadikan saripati tanah itu menjadi
suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. (QS.
Al-Mukminun :12-13).
Selain itu juga :
Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya
roh-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. Tetapi
kamu sedikit sekali bersyukur ( QS. Al-Sajdah:7-8).
Bimbingan konseling:
“Dan hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang menyeru
berbuat kebaikan, dan menyuruh orang melakukan yang benar, serta melarang yang
mungkar. Merekalah orang yang mencapai kejayaan.” (Ali Imran : 104)
Pada ayat tersebut
memberi kejelasan bahwa pelaksanaan bimbiungan dan konseling akan mengarahkan
seseorang pada kesuksesan dan kebijakan, dan bagi konselor sendiri akan
mendapat nilai tersendiri dari Allah SWT. Para pembimbing dan konselor perlu
mengetahui pandangan filsafat Ketuhanan (Theologie), manusia disebut “homo
divians” yaitu mahluk yang berke-Tuhan-an, berarti manusia dalam sepanjang
sejarahnya senantiasa memiliki kepercayaan terhadap Tuhan atau hal-hal gaib
yang menggetarkan hatinya atau hal-hal gaib yang mempunyai daya tarik kepadanya
(mysterium trimendum atau mysterium fascinans).
C.
HEALTH
TECHNOLOGY ASSESSMENT (HTA) DALAM RIWAYAT SYNDROME NEFROTIK
A. PENGERTIAN
Kumpulan
gejala-gejala proteinuria (di atas 5 gr per hari), edema, hipoalbuminurinemia,
hiperkholesterolmia. Keadaan ini dapat dijumpai dalam kehamilan.
Sindroma nefrotik (SN) adalah kelainan
kompleks yang ditandai oleh sejumlah gambaran kelainan ginjal dan non ginjal,
dengan gambaran yang paling menonjol adalah adanya proteinuria > 3,5 g/1,73
m2 luas permukaan badan dalam 24 jam ( pada praktek di klinis > 3,0-3,5
g/24 jam), hipoalbuminemia, edema, hiperlipidemia, lipiduria dan
hiperkoagulabilitas.SN dikategorikan dalam bentuk primer dan sekunder. Bentuk
primer sekarang dikenal dengan istilah SN idiopatik yang berhubungan dengan
kelainan primer parenkim ginjal dan sebabnya tidak diketahui. Sedang bentuk
sekunder disebabkan oleh penyakit tertentu seperti keganasan, toksin, gangguan
sirkulasi mekanik, purpura anafilaktoid, lupus eritomatosus sistemik, diabetes
melitus, sickle cell disease dan sifilis.
SN pada kehamilan secara umum jarang terjadi. Hal ini
sebenarnya timbul karena adanya penyebab SN, kehamilan hanya koinsiden.
Sulit mencari kepustakaan yang melaporkan prevalensi atau insidensi SN
pada kehamilan. Yao dkk mendapatkan 50 kasus SN pada kehamilan pada pengamatan
13 tahun (1979-1992) di bagian kebidanan rumah sakit umum Tianjin, Cina.Apabila
kehamilan disertai SN, maka pengobatan serta prognosis ibu dan anak tergantung
pada faktor penyebab dan pada beratnya insufisiensi ginjal.
B. ETIOLOGI
Penyebabnya bermacam-macam:
a. Penyakit-penyakit:
glomerulonefritis khronika; diabetes mellitus; lupus eritematosus, amiloidosis,
sifilis dan thrombosis vena renal.
b. Keracunan:
oleh logam, obat dan racun lainnya.
c. Infeksi : hepatitis B, malaria,
schistosomiasis, lepra, sifilis, streptokokus, AIDS.
d. Toksin dan alergen: logam berat
(Hg), penisillamin, probenesid, racun serangga, bisa ular.
e. Penyakit sistemik bermediasi
imunologik: lupus eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schönlein, sarkoidosis.
f. Neoplasma : tumor paru, penyakit Hodgkin,
tumor gastrointestinal.
C. PATOFISIOLOGI
Pada individu sehat,
dinding kapiler glomerulus berfungsi sebagai sawar untuk menyingkirkan protein agar
tidak memasuki ruangan urinarius melalui diskriminasi ukuran dan muatan
listrik. Dengan adanya gangguan glomerulus, ukuran dan muatan sawar selektif
rusak. Umumnya molekul dengan radius < 17 Amstrong dapat melalui filter
glomerulus, sedangkan yang radius molekulnya > 44 Amstrong tidak dapat
melaluinya. Albumin dengan radius molekular 36 Amstrong mempunyai bersihan
fraksional sekitar 10% laju filtrasi glomerulus (LFG). Dinding kapiler
glomerulus mempunyai muatan negatif atau anionik pada permukaan endotelnya
sampai seluruh membrana basalis glomerulus dan pada lapisan sel epitelnya,
sehingga dinding kapiler dapat menolak muatan positif dari protein plasma.
Jika gomerulus intak hanya albumin yang dapat lolos melalui
filtrasi glomerulus. Protein diekskresikan < 150 mg protein tiap hari dalam
urin.
Proteinuria
pada SN terutama terdiri dari proteinuria glomerular. Sedangkan proteinuria
tubulus tidak memegang peranan penting, hanya turut memperberat derajat
proteinuria.
Pada kehamilan terjadi peningkatan hemodinamik ginjal dan
/atau peningkatan tekanan vena ginjal yang dapat
menambah ekskresi protein melalui urin.(8) Telah diteliti bahwa 95% wanita
hamil normal mengekskresikan protein > 200 mg / hari.(13) Nilai lebih
dari 300-500 mg disepakati abnormal pada kehamilan.
D. PENGOBATAN
a. Cari
penyebabnya dan obati sesuai dengan penyebab
b. Berikan
diit tinggi protein
c. Antibiotika
untuk mencegah infeksi
d. Berikan
heparin untuk mencegah terjadinya trombo-embolisme; terutama dalam nifas.
e. Kortikosteroid
dosis tinggi
Pengaruh terhadap kehamilan
bergantung pada faktor penyebab dan berat ringannya penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen. 2004. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Hasan,
A. B. P. (2006). Psikologi Perkembangan Islam. jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Wulandari, Diah. 2009.Komunikasi dan Konseling dalam
Praktik Kebidanan.Nuha Medika. Yogyakarta.
Rustam Mochtar, Dr. Amru Sofian, S. O. (K). O. M.
(2011). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Kamaludiningrat, D. H. A. M. (2012). Kebidanan
dalam Islam. (A. Shomad, Ed.). Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.
Manuaba,
(2011), Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Kebidanan, Jakarta, EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar