Senin, 15 Juni 2015

Manajemen Kelas dan Manajemen Perilaku Bagi Peserta Didik



1.      Manajemen Kelas
a.       Pengertian
Manajemen kelas adalah usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektive dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
b.      Tujuan
Menurut Dirjen Dikdasmen yang menjadi tujuan manajemen kelas adalah
1)      Mewujudkan situasi dan kondisi kelas
2)      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran
3)      Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung
4)      Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
c.       Kegiatan Manajemen Kelas
Manajemen kelas meliputi dua kegiatan sebagai berikut:










 








d.      Faktor yang mempengaruhi manajemen kelas
1)      Kondisi fisik
Lingkungan fisik tempat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:
a)      Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
b)      Pengaturan tempat duduk
c)      Ventilasi dan pengaturan cahaya
d)     Pengaturan penyimpanan barang-barang
2)      Kondisi sosio ekonomi
a)      Tipe kepemimpinan
b)      Sikap guru
c)      Suara guru
d)     Pembinaan hubungan baik (raport)
3)      Kondisi organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri mereka kebiasaan yang baik. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:
a)      Pergantian pelajaran
b)      Guru berhalangan hadir
c)      Masalah antar siswa
d)     Upacara bendera
e)      Kegiatan lain.
e.       Fungsi manajemen kelas
1)      Merencanakan: membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan
2)      Mengorganisasikan
3)      Memimpin
4)      Mengendalikan
f.       Jenis masalah yang muncul dikelas
1)      Masalah individu
Adalah segala permasalahan yang melekat pada perorangan baik karena aktivitasnya sebelum di kelas yaitu dirumah, dijalan, dan lingkungan sekolah sehingga muncul dikelas atau permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung karena interaksinya dengan siswa lain atau guru.
2)      Masalah kelompok
Permasalahan dalam kelompok terjadi karena kurang awasnya guru dalam menentukan kelompok atau stimulus yang diberikan guru tidak dapat memunculkan gairah dalam belajar keseluruhan kelas
3)      Sumber masalah
Masalah yang muncul didalam kelas bisa berasal dari berbagai setting situasi dimana siswa berinteraksi atau pernah berinteraksi dengan siswa, guru, atau orang lain.
g.      Usaha pencegahan masalah dalam pengelolaan kelas
1)      Usaha yang bersifat pencegahan
a)      Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
b)      Peningkatan kesadaran peserta didik
c)      Sikap polos dan tulus dari guru
d)     Mengenal dan mengenal alternatif pengelolaan
e)      Menciptakan kontrak sosial
2)      Usaha yang bersifat penyembuhan (kuratif)
a)      Mengidentifikasi masalah
b)      Menganalisis masalah
c)      Menilai alternatif pemecahan
d)     Mendapatkan balikan
(Rukmana 2014)
2.      Manajemen perilaku
a.       Pengertian
Manajemen perilaku didefinisikan sebagai apa yang akan dilakukan bila murid berperilaku buruk.
b.      Faktor Predisposisi
Elemen-elemen yang dapat mempredisposisikan perilaku buruk dapat terletak baik di dalam situasi-situasi di luar sekolah, seperti perkembangan psikologis murid, maupun faktor-faktor di sekolah dan dikelas, seperti kebosanan, pelajaran dan kurikulum yang dianggap tidak relevan dan aturan yang terlalu longgar atau terlalu otoritarian.
c.       Model untuk menangani perilaku buruk adalah LEAST yaitu:
1)      Leave it alone (biarkan saja). Bila perilaku itu tidak semakin buruk, jangan ambil tindakan apa-apa
2)      End the action indirectly (hentikan tingkah lakunya secara tidak langsung) yaitu dengan memberinya pekerjaan lain
3)      Attend more fully (berikan perhatian lebih)
4)      Spell out directions (berikan pengarahan kata demi kata)
5)      Track the behavior (lacak perilaku itu)
(Muijs & Reyn 2008)

Tidak ada komentar: